miércoles, 28 de febrero de 2018

Susuk (True Story) - Part 6


Susuk (True Story)
by Novafhe
Part 6

***
Aku pun menceritakan kejadian semalam kepada adikku.
Adikku merasa ngeri dengan apa yang ku lihat.
Ia menyarankan aku untuk pergi ke ustad yang benar-benar paham masalah seperti ini bukan pergi ke "orang pintar"
Tapi siapa yang ustad yang bisa menolongku?
Adikku pun berjanji akan menolongku mencari tahu ustad yang bisa membantu mengatasi ini semua.

Kembali ke Aldi dan Bella yang makin intens berhubungan.
Ibu mertuaku mengadu, kalo Aldi beberapa kali mengajak Bella kerumah.
Ibu mertuaku memastikan apakah hubunganku dan Aldi baik-baik saja?
Sebenarnya ibu mertuaku tau kalo kami bertiga bersahabat sejak lama.
Ku ceritakan kalo akhir-akhir ini Aldi dekat dengan Bella.
Ibu mertuaku berjanji akan menasihati Aldi dan meminta Aldi untuk mulai menjaga jarak dengan Bella.

Sudah pukul 11 malam, tumben Aldi belum pulang.
Aku sedikit cemas, yaa walaupun hubungan kami memang renggang beberapa waktu ini, tapi aku tetap mencintainya.
Aku tetap setia dengan nya.
Ku coba menelpon Aldi, tapiiii kenapa Bella yang mengangkat telpon nya?
"Bella mana Aldi?" Aku pun meminta Bella untuk menyerahkan telpon ke Aldi
Bella hanya tertawa.
"Cari Aldi? Dia gak pulang malam ini, malam ini dia nginap di rumah ku yaah, Eh ga perlu ijin ke kamu juga kali yaaa, nanti juga pada akhirnya dia pulangnya ke aku terus hahahaha" sahut bella.
Bella pun langsung menutup telpon nya.

Ya Tuhaaan, Aldi menginap dirumah Bella?
Ap yang harus aku lakukan?
Berdiam diri saja membiarkan kelakuan mereka?
Menyusul mereka? Tapi bodohnya aku tidak tau Bella tinggal dimana saat ini. Aku hanya bisa menangis malam itu.
Ku gelar sejadahku, ku luapkan smua keluh kesahku di dalam solat.
Aku terus berdoa, berdoa dan berdoa hingga akhirnya tanpa sadar akupun tertidur di atas sajadah.

Saat tengah pulas tertidur, tiba-tiba seperti ada yang mengangkatku.
Ku buka mataku, Aldi!
Apa ini cuman mimpi atau halusinasiku?
Aldi ada di hadapanku, menggendongku dari lantai menuju tempat tidur.

Selepas menaruh ku di pembaringan, Aldi mengecup dahiku lalu meninggalkan ku mandi malam itu.
Aku masih bingung , apa benar itu Aldi?
Kenapa kelakuannya tidak seperti biasanya.
Ku cubit pipiku terasa sakit, ah berarti ini nyata bukan mimpi.
Ku tunggu Aldi selesai mandi, namun aldi tak kunjung keluar dari kamar mandi.

Aku pun beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi.
Saat ku ketuk pintu kamar mandi, tak ada jawaban. Hanya ada suara orang mandi dan ributnya keran air.
Tanpa sengaja aku mendorong pintu kamar mandi.
Kamar mandi pun terbuka,..
Alangkah terkejutnya aku, ternyata di kamar mandi...

Bersambung ...

Susuk (True Story) - Part 5


Susuk (True Story)
by Novafhe
Part 5

***
Tepat di hari minggu dengan di temani adikku, aku pergi kerumah Mas Radit.
Vino sengaja tak ku bawa, kutitipkan ke ibu.
Aldi juga tak ada di rumah saat aku pergi,
minggu pagi biasa jadwal Aldi main futsal bersama teman-teman kantornya.

Sesampainya di rumah Mas Radit, aku di sambut dengan baik oleh orang rumah nya.
Tak lama Mas Radit pun keluar bersama ayah nya.
Ayah nya menyapaku, ia juga mengatakan kalau sudah mengetahui masalahku dari Radit.
Ayah mas radit pun memintaku menunjukkan foto Aldi dan Bella.
Kuberikan foto saat kami masih sering bertiga.

Seperti di terawang, ayah Mas Radit memperhatikan dengan seksama wajah Aldi dan Bella.
Lalu ayah Mas Radit menceritakan kalau bella Mengirim guna-guna ke Aldi, Aldi sengaja di pelet oleh Bella. Maka dari itu di rumah sering terlihat sosok hitam, sosok itu adalah sosok kiriman dari Bella untuk menjaga Aldi agar Aldi takhluk kepada Bella dan sosok itu juga yang memang muncul di dalam mimpiku.

Hampir tidak percaya aku mendengar perkataan ayah Mas Radit.
Bagaimana mugkin Bella sahabatku selama ini tega ingin merebut suamiku?
Kenapa tidak dari dulu ia berpacaran dengan Aldi? Kenapa harus saat menjadi suamiku?

Ayah Mas Radit pun memberikanku sebotol air minum yg sudah di baca-baca doa oleh nya.
Menurutnya air itu bisa menangkal guna-guna dari Bella.
Aku hanya mengangguk tanda paham akan penjelasan ayah Mas Radit.
Aku bergegas pulang, takut Aldi pulang duluan daripada aku.
Sesampainya dirumah ternyata Aldi blm juga pulang.
Tak lama ku lihat Aldi datang tapi ia tidak sendiri, Aldi datang bersama Bella.
Tanpa sungkan Bella masuk ke dalam rumah dan duduk di ruang tamu.

Saat Aldi datang ku tanya mau kemana lagi, Aldi cuman menjawab mau pergi jalan bersama bella.
Aku coba melarangnya, tapi Aldi mengacuhkan ku dan langsung meraih tangan Bella dan membawa nya keluar dari rumah.
Bella hanya tersenyum sambil melambaikan tangannya ke arahku seakan-akan ia berkata "Aku yg menang".

Hari demi hari, Aldi makin intens bertemu dan berhubungan dengan Bella.
Sepertinya air yg di berikan ayah Mas Radit tidak memberikan pengaruh apa-apa ke Aldi.
Aku menangis, merasa lelah, merasa bingung apa lagi yang harus aku lakukan agar Aldi bisa sadar akan kelakuannya.

Akupun teringat perkataan Mas Radit untuk bisa lebih mendekatkan diri dengan Tuhan.
Memperbanyak sholat di rumah.
Bergegas aku mengambil air wudhu dan bersiap solat isya.
Aku tumpahkan semua nya saat sholat, tak terasa air mataku pun jatuh sambil berdoa.

Sedang khusyuknya berdoa, tiba-tiba jendela kamar kembali terhempas lagi seperti waktu itu.
Cepat-cepat aku berdiri dan mengunci jendela kamar, ada perasaan merinding saat mengunci jendela.
Kali ini aku takut kalo sosok hitam yg kemarin ku lihat muncul lagi. Benar sajaa, sosok hitam itu muncul lagi. Ia berdiri tepat di samping sajadahku.

Aku seperti beku saat itu, tidak bisa bergerak sementara makhluk itu berusaha mendekatiku.
Aku baca semua doa yang aku tau, sambil memejamkan mata aku terus berdoa. Pelan-pelan ku buka mataku, mencoba mengintip apakah makhluk itu masih ada.

Alhamdulilah makhluk itu suda hilang dari pandanganku.
Aku pun bisa bergerak seperti sedia kala.
Cepat-cepat aku melipat mukena dan sajadahku.
Tapi, saat hendak melangkah ke ranjang.
Ku lihat makhluk itu berusaha mendekati Vino anakku.
Aku pun berlari dan lgsung memeluk Vino, ku coba mengusir makhluk itu dengan sapu lidi yang ada di dekat meja.
Makhluk itu hanya tertawa terbahak-bahak lalu hilang dari padangan.

Ya Tuhan, apalagi ini.
Mau apa makhluk ini sebenarnya? Kenapa dia juga mengganggu aku? Apakah Bella yang mengatur ini semua?

Bersambung...

Susuk (True Story) - Part 4


Susuk (True Story)
by Novafhe
Part 4

***
Di lain sisi, aku kecewa kenapa Aldi tidak pulang? Kemana dia bersama Bella?
Tidur dimana Aldi tadi malam?
Di kepalaku penuh dengan segala macam pertanyaan.
Ku telpon Aldi, namun HP nya tidak aktif.
Ku coba telpon Bella pun sama.
Apa-apaan mereka ini.

Akhirnya Aldi pulang, saat di kamar ku tanyakan kemana dia semalam.
Kenapa tidak pulang? Tidur dimana dia?
Dengan santai Aldi menjawab kalo temannya mengajak nongkrong sampai larut malam.
Ia juga bilang kalo semalam tidur dirumah orang tua nya .
Aku tidak percaya, ku telpon rumah ibu mertua ku.
Adik iparku yg mengangkat telpon ku saat itu, langsung saja ku tanyakan apa Aldi semalam tidur disana? Adik iparku pun membenarkan kalau aldi menginap disana semalam.

Masih begitu banyak pertanyaan yang ingin ku tayakan ke Aldi. Namun, Aldi dengan cueknya meninggalkan aku tidur saat itu.

Semakin hari sikap Aldi berubah kepadaku.
Aku terus bertanya-tanya ada apa sebenarnya dengan Aldi.
Sampai tiba suatu hari, aku nekat membututi aldi pulang kerja.
Benar saja, sepulang kerja Aldi menjeput Bella lalu mengajak Nella jalan ke mall dan makan malam bersama.
Aku semakin kesal karna dari kejauhan ku lihat Bella menyuapi Aldi makan.

Tidak canggung mereka melakukan itu di depan umum.
Rasanya mendidih kepala ini, kalau saja itu bukan tempat umum ingin rasanya ku siram muka bella dengan air kobokan.
Ahh tapi aku ingin melabrak mereka dengan cara yg elegan.
Dengan penuh amarah sebenarnya, aku pun langsung menghampiri mereka berdua.

Aku lansung duduk di kursi kosong tempat mereka makan.
Aldi terkejut, sambil tersenyum aku memaksa aldi pulang saat itu juga.

Tapi Aldi menolak, ia malah mengajak Bella pergi dari hadapanku.
Ku tarik tangan Bella, kuperingatkan Bella untuk tidak main-main denganku.

Bella hanya tersenyum sinis.
Ya tuhan apa yg sedang terjadi dengan Aldi?
Ia tidak seperti Aldi yang ku kenal selama ini.

Sepanjang jalan pulang aku menangis.
Sesampainya di rumah aku hanya mengurung diri.
Aku menangis hingga tertidur.
Di dalam tidurku aku bermimpi melihat Bella memeluk Aldi, Bella tertawa dan mengolok-olok ku.

Ingin aku menarik Aldi dari sisi Bella, namun seperti ada sosok hitam yang menahan langkahku.
Sosok itu tinggi besar bertanduk dan bermata merah, ntah aku tak paham sosok apa sebenarnya itu.
Yang pasti sosok itu memegangku erat-erat, sehingga aku tak bisa menggapai Aldi.

Ke esokan harinya aku teringat Mas Radit,  ku ajak Mas Radit untuk menemuiku di kedai tempat kami bertemu kemarin.
Ku ceritakan semua yg ku alami beberapa waktu terakhir ini kepada Mas Radit.
Mas Radit pun menjelaskan, seperti nya memang tidak ada yang beres dengan Aldi.

Mas Radit menyarankan aku untuk menemui orang tua nya yang memang "orang pintar" dan paham hal-hal ghaib seperti ini.
Kami pun membuat janji untuk bertemu hari minggu depan di rumah Mas Radit.

Bersambung....

Susuk (True Story) - Part 3


Susuk (True Story)
by Novafhe
Part 3

***
Saat malam tiba, ku tanyakan kepada Aldi. Kemana dia tadi siang, ia hanya menjawab kerja seperti biasanya.
Sepertinya Aldi tidak mau jujur kalau tadi siang pergi bersama Bella.
Saat Aldi mandi, tiba-tiba ada SMS Bella masuk di HP Aldi.
Sengaja ku buka SMS dari Bella, padahal biasanya aku paling anti membuka apalagi memeriksa HP Aldi, karena aku percaya sepenuhnya pada Aldi, tapi tidak untuk yg satu ini.
Penasaran menyelimuti pikiranku.

Di SMS Bella tersebut tertulis "Aku masih kangen kamu Di, malam minggu besok kita keluar ya terserah mau makan, pergi nonton, atau apa ajalah".
Ahh apa maksud dari SMS Bella ini, cepat-cepat ku hapus SMS Bella sebelum Aldi membaca nya.
Anggap saja tidak ada SMS yang masuk sama sekali.
Setelah ku hapus, cepat-cepat ku letakkan kembali HP Aldi di meja.

Semakin penasaran apa yg sebenarnya terjadi antara Aldi dan Bella saat ini.
Aku pun bergegas tidur.
Tiba-tiba jam 1 malam aku terbangun karna Vino menangis meminta susu. Saat hendak menyusui Vino, aku mendengar samar-samar suara Aldi, saat ku intip keluar kamar ternyata Aldi sedang menelpon, ntah siapa lawan bicaranya saat itu.

Ku coba untuk pelan-pelan menguping pembicaraan Aldi. Terdengar sepertinya janjian untuk pergi nonton malam minggu besok.
Dan ternyata benar, seperti nya itu memang Bella yang berbicara di telpon dengan Aldi.

Keesokan harinya, aku pun menelpon Bella dan mengajaknya ketemuan pada saat jam makan siang. Bella pun menyetujui nya.
Saat bertemu Bella, tanpa basa-basi aku lagsung menanyakan ada hubungan apa antara ia dan Aldi belakangan ini. Bella sempat terkejut, tapi dengan tenang ia menjelaskan tidak ada hubungan apa-apa, sekedar kangen karena sudah bertahun-tahun tidak bertemu Aldi.

Kangen? Dia kan tau Aldi suamiku.
Aku sadar kami memang bersahabat dekat dari dulu. Tapi untuk saat ini kalau Bella kangen dengan Aldi aku jadi risih.
Aku pun memperingatkan Bella, kalau sekarang Aldi adalah suamiku yg sah, di samping itu Aldi juga sudah memiliki anak. Kuharap bella bisa memahami dan menjaga jarak dengan aldi. Bella hanya tersenyum, akupun pamit dan meninggalkan Bella, berharap Bella mau mendengar permintaanku.

Malam pun tiba, ternyata Aldi tetap pergi keluar malam itu.
Aldi beralasan di undang rekan kerja nya untuk bertemu sekedar minum kopi. Aku pun sengaja mengijinkannya.
Kuminta adik sepupuku membuntuti kemana Aldi pergi malam itu.
Benar saja, Aldi memang pergi bersama Bella malam itu. Mereka pergi makan dan nonton.

Adik sepupuku pun mengirimkan foto-foto kebersamaan mereka.
Ada rasa kecewa mendalam di hatiku, tapi aku hanya bisa menangis malam itu.
Kenapa Aldi, kalau dia memang suka Bella, kenapa Aldi dulu menikahiku, bukan Bella yang memang lebih cantik dari aku?
Saat sedang menangis, aku di kagetkan dengan tangisan Vino.
Suaranya nyaring sekali tidak seperti biasanya, cepat-cepat ku angkat Vino dari box tidur nya.
Tapi Vino tidak mau diam, malah semakin menangis.

Sedang asik menggendong Vino, tiba-tiba aku di kejutkan lagi dengan suara jendela yg tiba-tiba terhempas dari luar.
Padahal tidak ada angin dan seingatku, aku sudah menutup semua jendela kamar.
Sebenarnya aku tidak sempat berpikiran macam-macam kala itu  namun bulu kudukku sempat merinding saat hendak menutup jendela yang terbuka.
saat menutup jendela sepintas seperti terlihat ada sosok hitam di balik jendela. Namun, lagi-lagi aku tak berprasangka buruk.

Aku pun memutuskan untuk tidur. Saat terbangun, ku lihat Aldi sudah pulang dan masuk ke kamar mandi yang ada di kamar.
Kulanjutkan lagi tidurku.
Tepat pukul 6 pagi aku terbagun, cepat-cepat aku bangun dan menyiapkan sarapan untuk orang di rumah.

Saat sedang asik memasak, ibuku menegur kemana "Aldi kenapa tidak pulang? Apakah Aldi lembur sehingga semalam tidak pulang?"
Aku melongo, terlintas di pikiranku "bukannya Aldi tadi malam ada di kamar dan masuk ke kamar mand?
Lantas siapa yang aku lihat semalam?
Atau aku hanya bermimpi."

Bersambung...

Susuk (True Story) - Part 2


Susuk (True Story)
by Novafhe
Part 2

***
Tapi, untuk kedua kalinya adikku melihat Aldi sedang pergi dengan wanita lain. Aku pun meminta adikku bila bertemu Aldi dengan wanita lain untuk memfoto mereka dari jauh.
Adikku pun mengiyakan.

Hari ini tepat 1 bln umur anakku, dan bertepatan juga dengan acara aqiqahan di rumah.
Banyak saudara, keluarga, teman relasi yang datang.
Bella pun datang saat itu membawakan banyak sekali kado untuk Vino anakku.

Namun, ada yang mengganjal pikiranku saat itu.
Seorang teman kakakku sebut saja dia mas Radit.
Mas Radit mengatakan kalo ada sesuatu yang ganjil di diri suamiku.
Ia berkata, ada sosok hitam lengket di badan suamiku.
Ntah aku kurang paham apa maksud Mas Radit, ingin aku bertanya lebih jauh namun tamu-tamu yg lain memaksaku untuk mengurungkan niat keingintahuanku kali ini.

Di tambah lagi adikku, ia berkata kalo wanita yg dia lihat beberapa kali jalan dengan suamiku adalah Bella.
Ia menunjuk Bella, iaa Bella yg ia lihat 2x jalan dan makan bersama Aldi.

Aku sebenarnya tidak khawatir karena kami bersahabat.
Mungkin saja saat itu Aldi dan Bella hanya ketemu dan makan biasa. Jadi tak ku ambil pusing apa yg di katakan adikku.
Di dalam pikiran ku saat ini hanya kata-kata mas Radit yang memang aku tak mengerti apa maksudnya.

3 hari setelah acara aqiqah tanpa sengaja aku dan adikku bertemu Mas Radit lagi di sebuah swalayan.
Dengan penuh rasa ingin tahu, ku tanyakan apa maksud perkataan Mas Radit kemarin di rumah.
Mas Radit pun mengajakku duduk dan minum teh di salah satu kedai pas di samping swalayan.

Tanpa sabar aku terus menanyakan apa maksud kata-kata Mas Radit.
Mas Radit pun menjelaskan, kalo ia melihat ada sesosok hitam yang selalu mengikuti kemana pun Aldi pergi, makhluk itu seperti menempel.

Aku masih kurang paham, Mas Radit menjelaskan kalau mgkin saja Aldi "dikirimi" orang yang tidak suka dengan nya.
Mas Radit juga bilang, kalau hawa di rumahku tidak nyaman.
Seperti ada awan hitam yg menyelimuti.
Mas Radit cuman berpesan 'rajin membaca alquran dan menyuruh Aldi sholat 5 waktu supaya makhluk yang mengikuti itu bisa pergi.'

Setelah lama bercerita aku dan adikku pun bergegas pamit untuk pulang.
Akhirnya aku dan Mas Radit berpisah, tapi sebelum itu aku meminta no hp Mas Radit siapa tau sewaktu-waktu aku membutuhkan pertolongannya.
Saat di jalan pulang, tanpa sengaja aku melihat Bella.
Ia bersama suamiku Aldi. Mungkin mereka berencana untuk makan siang bersama.

Dari jauh aku memperhatikan mereka, mereka pergi ke sebuah rumah makan.
Aku pun mengikuti mereka, namun ada pemandangan yang kurang sedap ku lihat saat itu.
Saat hendak pulang, Bella mencium pipi kanan kiri Aldi.
Hal yang tidak pernah sama sekali mereka lakukan sebelumnya.
Ingin rasanya ku hampiri mereka, tapi ku tahan langkahku. Kalau pun ada sesuatu di antara mereka, aku harus menyelidikinya terlebih dahulu.

Bersambung...

Susuk ( True Story) - Part 1


Susuk (True Story)
By Novafhe
Part 1

***
Semua berawal dari persahabatan kami bertiga.
Sebut saja namaku Vina, serta kedua sahabatku Aldi dan Bella.
Kami memang sudah bersahabat sejak lama dan selalu bersama-sama hingga kuliah.
Bella punya perawakan tinggi, rambut panjang, kulit putih, hidung mancung, anak berada dan pintar menyanyi.
Maka dari itu Bella sampai saat ini tergabung dengan salah satu wedding band di kotaku.
Bella memang sosok idola di sekolah, banyak pria yg tergila-gila dengan Bella.
Aldi sendiri anak yang pintar, dari keluarga berada juga, tinggi putih bisa di bilang dia ganteng.
Aldi lah orang yang pertama kali menegurku saat MOS sekolah dulu.
Sedangkan aku, hanya anak biasa dari keluarga yg biasa-biasa juga.
Tidak juga cantik, tapi kemampuan akademikku lumayan. Aku memang yang kurang gaul di antara teman-temanku yang lain.

Saat ini kami berkuliah di kampus yang sama, namun berbeda jurusan.
Aku masuk jurusan farmasi, sedangkan Bella dan Aldi masuk jurusan Ekonomi Manajemen.
Tapi itu tidak menghalangi persahabatan kami, karena di kampus dan di luar kampus kami tetap sering belajar atau berkumpul bersama.
Namun di pertengahan semester kami harus terpisah dengan Bella. Orang tua Bella di pindah tugaskan ke luar kota. Mau tidak mau Bella pun hrus mengikuti orang tua nya.
Akan tetapi, walaupun terpisah kami tetap menjalin hubungan baik lewat video call atau sekadar telpon.

Beberapa tahun berlalu, aku dan Aldi pun akhirnya lulus kuliah.
Saat itu Aldi langsung di terima bekerja di salah satu bank swasta terbesar di kotaku. Sedangkan aku sendiri saat ini bekerja di salah satu apotek.

Suatu hari, aku tidak menyangka kejadian ini terjadi di hidupku.
Ini semua awal dari cerita hidupku yang panjang dan berliku.
Aldi menyatakan cinta nya kepadaku.
Aldi mengajakku menikah, bukan lagi berpacaran. Karena menurutnya kami sudah saling kenal satu sama lain, jadi tidak perlu pacaran lagi.
Sebenarnya, sudah sejak lama aku menyukai Aldi. Namun, aku simpan perasaan itu dalam-dalam karena takut merusak persahabatanku.
Tapi ternyata perasaanku terbalaskan saat ini.
Aku yan "biasa-biasa saja" ini bisa menikah dengan pria tampan dan mapan.
Selang 3 bulan setelah Aldi melamar, kami pun akhirnya menikah.
Tak lupa pula, kami mengabarkan berita ini ke Bella.
Namun sayang saat itu Bella sedang berada di luar negeri karena job menyanyi nya. Ia pun hanya mendoakan kami dan mengirimkan bingkisan untuk pernikahan kami.

Setahun berlalu, aku belum juga di berikan keturunan. Pada saat yg bersamaan Aldi harus di tugaskan ke luar kota untuk waktu yg lumayan lama sekitar dua bulan.
Mau tidak mau kami LDR, karna aku tidak bisa meninggalkan pekerjaanku.
Tapi aku senang, karena Aldi mengabarkan disana bertemu Bella yang kebetulan juga sedang dapat job di kota yg sama. Itu artinya ada yang mengawasi dan menemani Aldi di sana.

Dua bulan berlalu, akhirnya Aldi pun pulang.
Kami pun kembali menjalankan aktifitas seperti biasanya.

Tepat di ulang tahunku yang ke 25 tahun, akhirnya aku di berikan hadiah oleh yang Maha Kuasa dengan hasil positif kehamilanku.
Aldi senang bukan main tau aku hamil, dia pun memanjakanku seperti ratu.
Semua yg aku mau ia turuti dan ia berikan.
Tepat 7 bulan kehamilan aku sekeluarga mengadakan pengajian 7 bulanan.
Saat itu ada Bella di acara 7 bulananku.
Alhamdulilah dia dapat job di kota kelahirannya untuk waktu yg lumayan lama.
Kami pun bisa saling bertemu dan berkumpul lagi.

Namun, kebahagiaan itu mulai berubah saat kehamilanku menginjak usia 9 bulan.
Aldi sangat sibuk karena di promosikan oleh kantornya untuk naik jabatan. Dia sering pulang malam, kadang harus menginap di kantor.
Aku pun tak punya teman, untung ada Bella yg kadang menjenguk dan mengajak jalan.
Saat melahirkan pun Aldi tak ada di sampingku, sebenarnya aku sedih.
Tapi, aku pendam kesedihan itu agar orang lain tak tahu.

Suatu hari aku mendapatkan kabar tak enak dari adikku.
Adikku melihat Aldi sedang jalan bersama seorang wanita dan makan di sebuah cafe.
Namun aku tetap berprasangka baik, mungkin hanya teman biasa. Karena setauku Aldi orang yang setia dan tidak bisa menyakiti hati perempuan yang di sayanginya.

Bersambung...

viernes, 23 de febrero de 2018

Deeky Dama (Devil Game's)


Deeky Dama - Dia Akan Mengabulkan Satu Keinginanmu!

Perhatian!
Permainan ini hanya untuk hiburan dan pengetahuan semata, tidak dianjurkan untuk dicoba.

Danger Level = Medium (buat cewek) dan Very High (buat cowok)

Alat :
1. Cermin besar minimal 50 X 50cm, kalau bisa tingginya lebih dari semeter.
2. Kapur untuk menggambar.
3. Satu atau dua orang teman.

Cara bermain :
1. Perhatian bagi para manusia berjenis kelamin pria! Ada kemungkinan ketika melakukan ritual ini, Deeky Dama akan membunuhmu, karena dia terkenal benci banget sama cowok.

2. Lakukan ritual ini minimal berdua, atau kalau bisa bertiga. Kalau sudah siap, matikan lampu dan berdiri di depan cermin.

3. Gambar tangga di permukaan cermin dengan kapur, dengan sebuah pintu di ujung tangga teratas.

4. Katakan enam kali, "Deeky Dama come to me!" (Terjemahan: "Deeky Dama datanglah padaku!")

5. Kalau berhasil, di cermin akan muncul seorang wanita. Wajahnya bisa super jelek yang bikin kamu ngakak, atau super mengerikan. Siapapun yang keluar, jangan tertawa atau menjerit ketakutan.

6. Kalau kamu bisa tetap tenang, wanita di cermin akan menanyakan satu permintaanmu. Ingat, jangan meminta lebih dari satu! Deeky Dama tidak suka orang serakah.

7. Kalau permintaanmu sudah dikabulkan, pecahkan cermin dan buang jauh - jauh.

8. Kamu hanya bisa melakukan ritual ini dua kali. Lebih dari itu, Deeky Dama akan membunuhmu.

Creepypasta


Creepypasta Story (True story)
Story by : Raka Dian Hemas

***
Diantara kalian pasti ada yg suka creepypasta, aku pribadi suka banget, apa lagi yg jepang. Karena basically, I love Japan. Waktu itu seinget gue hari selasa bulan april tahun lalu. Gue baca banyak creepypasta, dari yg udah gue baca, maupun yg belum. Dari yg bahasa indonesia sampai bahasa inggris.
Sampai pada akhirnya gue baca 1 cerita yg ditulis di blog (gue lupa blognya), ceritanya bersambung gitu.

Ceritanya tentang pekerja jepang yg pengen ngeliat hantu dengan cara yg aneh. Berdiri di depan cermin, lalu menghadap kanan, rukuk, dan tolehkan muka ke kiri, ke arah cermin, dilakukan di dalam ruangan gelap dengan hanya diterangi 3 lilin.
Di dalam cerita, si pekerja itu akhirnya bisa lihat hantu, tapi dia jadi diganggu sama makhluk halus yg jahat. Dan dia mati.
Ceritanya bagus, gue baca selama kurang lebih seminggu karena update 2 hari sekali.

Pas di hari terakhir update, gue baca cerita ini jam 2 pagi karena gue pulang nongkrong, selesai shalat isya gue baca part terakhir ceritanya.
Ceritanya serem beneran (gue basically punya mama dan adek yg indigo, udah sering ikut ruqyah atau kegiatan paranormal lain, bahkan lumayan sering liat makhluk halus, jadi kalau gue bilang serem, artinya beneran serem).

Terus di akhir cerita ada tulisan gini "cerita ini kisah nyata tahun 2006, apa pun yg terjadi jangan mengikuti hal yg dilakukan tokoh dalam cerita".
Gue yg basically pecinta horror udah sering banget denger bullshit kayak gini, jadi ya gue nyoba untuk ngelakuin hal yg dilakuin si pekerja itu.
Gue masuk kamar, matiin lampu, hidupin lilin 3 biji, berdiri depan cermin, menghadap kanan, rukuk, dan menoleh ke sebelah kiri (cermin). Terus gue baca kata-kata (gue gak bisa share kata-katanya karena satu dan lain hal). Pas udah selesai, gak ada yg terjadi.

So i turn on my light, and walk out of my room.
Gue duduk di ruang tamu sambil main hape.
Dan disini semua hal aneh mulai terjadi. Bulu kuduk gue naik, gue merinding, gelisah kayak ada yg ngeliatin, dari lantai dua ada suara kayak angin yg kenceng. Sebelumnya gue udah bilang kalau gue udah lumayan sering liat makhluk halus, jadi gue bukan orang yg mudah takut. Tapi waktu itu beda, semua kerasa seakan-akan ada banyak orang di sekeliling gue, ngeliatin gue.

Sampai akhirnya gue ngerasa ada yg nyentuh kelingking sebelah kiri tangan gue, rasanya dingin. Seketika gue idupin lampu ruang tamu gue, and i got nothing. Gue ketakutan, gue langsung ambil wudhu dan Al-Qur'an, gue baca, tapi ruang tengah gue seolah-olah makin sempit.

Sumpah, itu adalah malam terburuk dalam hidup gue.
Yg makin buat gue aneh, gue udah baca Al-Qur'an kenceng, tapi gak ada seorang pun dr rumah gue yg bangun. Sampai akhirnya gue mutusin untuk bangunin mama gue, and guess what.
Gue gak bisa bangun, gak bisa bicara, yg gue bisa lakuin cuma ngelirik.

Lampu ruang tamu gue mati, bukan kayak di tv yg mati tiba-tiba, tapi bisa gue liat saklar gue mendadak gerak sendiri ke arah off.
Ada yg nyentuh tengkuk gue, ada hembusan angin di telinga kiri gue, ada yg nyentuh lutut gue. Gue pengen nangis, sumpah.
Tapi tiba-tiba, gue bisa gerak lagi. Tapi gue gak berani ngidupin lampu. Akhirnya gue ambil lilin yg gue pake tadi, gue hidupin tiga-tiganya pake mancis rokok gue.

Dan akhirnya gue tau kenapa rumah gue kerasa sesak.
Gue ngeliat sekelompok manusia ada di sekitar gue, dengan muka yg aneh, gak ada kelopak mata, jari tanpa kuku, semuanya ngeliatin gue. Gue kaget, diem, akhirnya gue pingsan.
Besok paginya mama gue bangunin untuk shalat subuh.
Dan yg aneh, 3 lilin itu ilang satu dan mama gue nanya "Semalam abang main sama siapa? Rame bgt sampai adek kebangun? Kata adek suara temen abang kayak orang gagu bilang 'makasih raka'. Siapa tuh bang tengah malem?".

Gue kaget setengah mati, gue cerita ke mama, mama gak tau, mama blg dia blm pernah liat atau tau hal yg kayak gue alamin.
Sampai sekarang, gue masih bisa ngerasain mereka ada di sekeliling gue, gue masih bisa denger suara gagu mereka, gue masih bisa ngerasain semuanya sampai sekarang.
Yg gue takutin, nasib gue sama kayak pekerja di cerita itu yg mati karna bunuh diri, karena gak kuat diganggu mereka.

How To See The Past (Devil Game's)


Perhatian!
Permainan ini hanya untuk hiburan dan pengetahuan semata, tidak dianjurkan untuk dicoba.
Ok silahkan disimak..

Alat :
- Siapkan cermin yang cukup besar.
- Siapkan selembar uang kertas, benang, jarum, mangkuk yang di isi air, dan lilin.

Cara :
- Lebih baik dilakukan saat jam 12 malam, karena kamu tidak boleh melakukan apapun yang membawa sial selama seharian penuh (seperti bermain gadget, berbohong, dll). Jam 12 malam lebih aman, karena hari baru saja dimulai lagi.
- Ambil sedikit darah dari jarimu seperti saat tes darah.
- Lalu, ikat benang di jari yang telah kamu tusuk, agar darah nya lebih mudah menetes.
- Biarkan darahnya menetes ke dalam air.
- Taruh uangnya ke dalam mangkuk berisi air itu.
- Lalu, taruh lilin diatasnya.
- Kamu harus duduk di depan cermin dari dekat.
- Pindahkan lilin dan mangkok itu ke sampingmu dan nyalakan lilinnya.
- Lipat tanganmu dan mulai berdoa (posisi tangan seperti bertapa).
- Lalu, putar tanganmu sampai kedua punggung tanganmu bersentuhan.
- Untuk membuka gerbang dunia lain kamu harus melakukan segalanya terbalik, jadi kamu harus bertepuk tangan dengan punggung tanganmu.
- Dekatkan wajahmu sampai jaraknya 10 CM dari cermin, sambil menatap matamu sendiri.
- Ucapkan kata-kata ini dalam hatimu "JIWAKU DI DALAM CERMIN. BUKALAH PINTU KE DUNIA LAIN. TUNJUKKAN MASA LALUKU".
- Setelah itu tepuk tangan empat kali (dengan punggung tangan).
- Lalu, dalam beberapa saat kamu akan melihat wajahmu dari masa lalu di dalam cermin.
- Jika tidak berhasil, ulang lagi mantranya. Sampai ketiga kali juga tidak berhasil, berarti ada yang salah dan kamu harus menghentikan permainannya.
- Jika sudah berhasil, pintu dimensi lain akan muncul dari cermin dan cepatlah untuk melihat masa lalu yang kamu inginkan. Karena, kegelapan akan segera keluar dari dalam cermin dan akan merasukimu.
- Jangan sampai kaca itu retak, jika perasaanmu sudah mulai kacau segeralah berhenti.

Petunjuk akhir :
Cara menghentikan permainan ini adalah bertepuk tangan secara terbalik, sesuai umurmu. Lalu, cepat nyalakan lampu kembali.

12 Foto Penampakan Hantu













Beberapa foto di internet yang diyakini sebagai penampakan hantu.

Credit : No one cares

Two Of Me


Original Story

***
Aku terbangun di suatu malam dan menyadari hal aneh di kamarku. Terdapat sebuah kain-kain berwarna merah di sisi dinding nya. Setelah itu, kulihat sekeliling kamar, beberapa saat semua berubah menjadi berwarna ungu, hal ini membuatku takut untuk beranjak dari ranjang dan pergi keluar kamar. Namun, aku ingin memastikan kalau ini adalah kamarku yang sesungguhnya. Sesaat aku terduduk diam di samping ranjang untuk melihat keanehan yang terjadi, lalu aku bertanya-tanya dalam hati "Apakah aku sedang bermimpi?".

Tak lama aku memutuskan untuk melihat jam yang berada di ruang tamu, disana menunjukkan pukul 02.00 pagi.
Kuperhatikan dengan seksama jarum jam itu, ternyata tidak bergerak sedikitpun. Aku berpikir mungkin jam itu sedang habis baterai nya dan belum menghiraukan keanehan itu. Dan belum lama setelah itu, tiba-tiba terdengar suara "BRAKKK!!" dari arah dapur. Aku segera memeriksa nya karena mungkin saja itu maling atau ada benda yang rusak. Namun.., sesampainya di dapur..., aku tidak melihat siapapun, bahkan semua keadaan barang masih kondisi tertata rapih. Keanehan pun mulai terjadi, aku merasa ada sesuatu di rumahku. Rasa takut dan penasaran bercampur sesaat, lalu aku memutuskan untuk kembali tidur. Saat hampir sampai di depan pintu kamar, aku melihat sebuah cermin besar berada di sebelahku. Kuberbalik ke samping sebentar untuk melihat, tapi... begitu kaget dan tidak yakin diriku. Bahwa tidak ada refleksi wujudku di cermin itu.

Aku berusaha tetap tenang dan coba mengelap cermin itu, untuk memastikan kalau cermin itu mungkin berdebu. Sebanyak 2 kali kubersihkan cermin tapi,,, tetap tidak ada wujudku di cermin itu. Semakin takut dan ngeri, aku cepat-cepat masuk ke kamar. Dan melihat seseorang berada terbaring di atas ranjangku dengan tertutup sebuah selimut berwarna coklat. Jantungku mulai berdegup cepat, rasa takut semakin menyelimuti dan penasaranku pun tak karuan. Akhirnya aku beranikan diri untuk melihat orang itu.,,,,
Secara perlahan, kubuka selimut nya dari atas kepala. Dan.... saat itu juga keringat dingin mulai membasahi badanku, bukan karena kejadian aneh tadi. Tapi, karena yang kulihat dibalik selimut itu adalah diriku sendiri. Sesaat aku memeriksa seluruh nya, orang itu memang diriku. Aku sentuh dia namun, tanganku menembus badan nya dan dia tidak merespon sedikitpun. Dan akhirnya seluruh kamar berubah menjadi warna merah kembali. Bingung dan takut terus mengikutiku, aku tak tahu bagaimana caranya untuk bangun dari mimpi buruk ini. Sesaat setelah itu,.. sebuah titik sinar kecil keluar dari diriku yang terbaring di ranjang. Aku merasa teehisap ke dalam nya dan pandanganku mulai kabur. Semakin lama,.. aku terjatuh lemas dan tidak sadarkan diri.

Pagi hari pun muncul, aku akhirnya bangun dari mimpi buruk semalam dan semua nya kembali normal. Tapi masih terdapat pertanyaan di benakku "Jika, kemarin yang berada di ranjang adalah aku, lalu siapa yang bangun dari ranjangku juga?".

Bertemu dengan Hantu (True Story) Part 15

Berteman dengan Hantu (True Story) Part 15 - PERTEMUAN PERTAMA DALAM 66 TAHUN by : Sinyoreborn Ane telah menceritaken semua ke Noni Van De W...