jueves, 29 de marzo de 2018

Berteman dengan Hantu (True Story) Part 12



Berteman dengan Hantu (True Story)
Part 12 - MENULUSURI JEJAK NONI KECIL VAN OSCH LIJK

Ane jadi bingung kok susah amat kembali melihat masa lalu ? Apa mungkin ane masih newbie en belum greget ? Apa mungkin karena masih siang ? apa memang kemaren itu hanya kebetulan saja ?

Banyak pertanyaan-pertanyaan yang hinggap dikepala ane. Ane akan coba lagi saat malam telah tiba dan saat aktivitas-aktivitas manusia mulai mereda. Untuk saat ini mendingan ane tidur dulu agar nanti malam kaga terlalu capek akibat terkurasnya energi yg ane punya. Terutama ibadah dulu biar semuanya dilancarken oleh yg Maha Kuasa.

Ane liat jam, udah jam 01.13 Am, sudah hampir tiba waktunya. Berhubung matahari telah memancarkan kegelapanya, ane siapkan semua peralatan yang dibutuhkan.

Ane coba memejamkan mata.
Bismillah..
Perlahan-lahan ane membukakan mata.
Akhirnya ane dapat melihat kembali masa silam

Semua yang pernah ane lihat itu kembali terulang, dari adegan penganiayaan sampe ke pemerkosaan terlihat kembali. Cuma ane tak peduli lagi dengan kejadian itu, yang ane pengen ketahui itu hanya tentang Noni Van Osch Lijk.

Ane perhatikan anak kecil itu masih tidak bergeming dari tempatnya, bahkan dia masih bisa senyum dan tertawa, merasa seperti tidak pernah terjadi apa-apa. Wajar, karena dia itu belum mengerti.

Ane sedih melihat tingkah anak itu, kasian. Ane dekati dia, ingin ane gendong bayi noni itu, cuma ane yakin pasti tidak akan bisa. Setelah menunggu beberapa saat, munculah beberapa kaum inlander yang datang menyelamatkan para korban.

Anak noni tersebut dibawa oleh salah satu kaum inlander, mungkin hendak diasuh olehnya. Ane hanya melihat, lalu mengikuti mereka sampai tiba dirumah kaum inlander tersebut.

Cahaya putih terang yang menyilaukan mata kembali bersinar.
Ane udah gak kuat lagi, energi ane betul-betul telah terkuras. Terasa lelah sekali. Karena saking lelahnya, tak lama kemudia ane ketiduran.

Saat bangun kepala ane pusing banget pengen muntah, terasa sakit kepala ini. Lansung jatuh sakit, kurang lebih sebulan ane bergulat dengan penyakit.
Pusing yang luar biasa, sampai bergerak untuk buang air kecil saja terasa sulit.

Ya, akibat terlalu memaksakan diri. Ane sadar ilmu ane sebenarnya belum ada di tingkatan yang cukup tinggi, lagipula belum pernah ane latih. Baru sekarang ini ane terlalu memaksakan kehendak yang dimana ane belum pantas untuk memilikinya.

Asal kalian tahu saja, berhubung ane memanfaatkan memori noni van der wiet, karena itu seharusnya ane hanya bisa melihat sampai saat kematian menjemput dirinya. Diluar dari itu nge-blank. Gelap tak terlihat.

cuma ane terlalu memaksaken diri, ane tetap paksakan diri untuk mengetahui siapa yang merawat noni van osch lijk akibatnya ane jadi jatuh sakit. Sementara ane break dulu untuk hal-hal yang berbau mistis.

Saat ane terlelap dalam tidur, ane selalu bermimpi oma ane yang dimaluku. Mungkin ane sedang kangen dengan oma, sampai oma pun hadir dalam setiap mimpi-mimpi ane. Bukan hanya sekali, tapi hampir setiap hari.

Pernah ane mimpi oma, Nyokap, en Noni Van De Wiet jalan bareng sama ane, kita berangkat ke tengah laut menggunakan speedboat yang ane kendarai. Betul-betul bunga tidur yang ngaco. Karena oma en nyokap tidak mengenali Noni Van De Wiet.

Rindu dengan oma, karena telah 8 tahun tak pernah berjumpa dengan beliau. Ane merindukan kasih sayang oma ane yang cantik itu bila dibandingkan dengan oma yg lain.

Waktu ane kecil, beliau selalu menimang ane sampai terlelap. Walaupun beliau sekarang telah keriput, bekas-bekas kecantikanya tetap terlihat di parasnya yang kini semakin menua. Ane kangen oma ku Siti Mariam, beliau merupakan ibu dari ibu yang melahirkan ane.

To be Continue..

No hay comentarios:

Publicar un comentario

Bertemu dengan Hantu (True Story) Part 15

Berteman dengan Hantu (True Story) Part 15 - PERTEMUAN PERTAMA DALAM 66 TAHUN by : Sinyoreborn Ane telah menceritaken semua ke Noni Van De W...