miércoles, 28 de marzo de 2018

Berteman dengan Hantu (True Story) - Part 11



Berteman dengan Hantu (True Story)
Part 11  03 - FEBRUARI - 1942
by : Sinyoreborn

Hari-hari ane lewati dengan hal yang itu-itu saja. Gak tau lah ane lagi badmood pokoknya. Ane liat dipohon mangga ane ada layangan putus. Ane manjat pohon mau ngambil layangan. Kunti penghuni pohon mangga langsung ngacir kepohon kelapa. Takut dia sama ane. Ane iseng ajak ngomong kunti itu.

Mba kunti namanya siapa kan kita belum kenalan ?

Kunti itu kaga jawab pertanyaan ane, sombong kali dia. Macam cantik saja. Mending kalo cantik sombong, nah kunti udah jelek sombong pula. Sok jual mahal lo kamfret ! Ane sengajain lama-lama dipohon mangga, biar kunti itu lama-lama juga dipohon kelapa. Jahil ane mulai kumat.

Kebetulan samping pohon mangga ini ada gudang, ane belum pernah masuk kedalamnya karena digembok terus sama ortu ane. Coba ah ane masuk. Penasaran juga. Ane tanya ke Mba Ida kunci gudang mana ?. Mba ida tetangga jauh ane, beda RW. Dia yang ngeberes-beres rumah ane, dan udah kaya kaka sendiri aja.

Setelah ane udah dapat kunci, ane bukalah itu gudang. Bau kotoran kecoa sama tikus jadi satu, Wekkk mantaf !! Ane liat disudut gudang ada nenek-nenek gandengan sama cucunya, ane senyumin mereka berdua.

Ane lihat barang-barang digudang, ada sepeda kumbang, ban mobil, AC rusak dan lainlain. Ada satu barang yang jadi perhatian ane, ada buku tebal dan kotor, buku itu berbahasa belanda. Ane ambil lah itu buku, lumayan buat baca-baca.

Kunci gudang lalu balik kerumah.

Ane membaca buku yg sebagian kertasnya telah sobek, mungkin digigit tikus. Bagi ane buku itu ampas banget, isinya cuma data-data yang berupa hitungan dan statistik laba hasil penjualan akomoditi rempah, kopi, sawit, cacao dan sebagainya. Ane benci dengan hitungan.

Ini buku siapa sih penasaran ane, ane panggil noni van de wiet mau numpang nanya. Ane tanya ini buku siapa ? Noni menjawab buku itu milik dia dan tulisan tangan itu pun tulisan dia. Diakhir sampul buku ane menemukan sebuah foto jadul dan tertera tanggal 03-Februari-1942.

Ane jadi merinding, Foto ini diambil sebulan sebelum Belanda menyerah terhadap Jepang pada bulan maret 1942.

Ane perhatikan foto hitam putih yang mulai memudar tersebut dengan seksama. Ane paham, rupanya ini foto Noni Van De Wiet beserta suami dan anaknya saat masih hidup dulu. Foto kenangan tersebut masih tersimpan dengan baik terselip dalam lembar buku.

Ane bertanya kepada noni bagaimana dengan nasib noni kecil charlotte? Dia hanya menggelengkan kepala pertanda tidak tahu. Ini sih urusanya harus balik lagi ke masa lalu, ya memori masa lalu yang kelam itu telah berubah menjadi energi dan bisa dirasakan oleh siapapun bagi yang sensitiv.

Ane kembali berusaha mencoba merasakan energi masa lalu tersebut, susah belum bisa, kemampuan ane masih belum ter-asah. Ane masih butuh bantuan noni. Ane coba lagi terus berusaha, tapi masih belum juga bisa. malah ane jadi capek sendiri. Maklum kalo berurusan dengan hal ghaib itu harus butuh tenaga extra. Karena energi kita selalu diserap oleh energi lain.

Semua disekeliling ane berubah
Hanya sesaat
Kembali normal lagi

Ilmu ane tak sehebat dengan yang kalian pikirkan.

Ada memandang Noni Van De Wiet, kasian ane melihat dirinya. Kematian pun tak memudarkan rasa khawatir akan keadaan anaknya.

Suara hati ane berkata,

Arm Non Van De Wiet
( Kasian banget kamu Noni Van De Wiet )
Dat is toch erg dat jij maar niet vergeten kan
( Tak akan bisa melupakan semua kejadian itu )
Kassian het is voorbij
( Sayang semuanya telah berlalu )
de weduwe van indie ben jij
( Skrg Kamu hanya seorang janda Hindia-Belanda )


To be continue..

No hay comentarios:

Publicar un comentario

Bertemu dengan Hantu (True Story) Part 15

Berteman dengan Hantu (True Story) Part 15 - PERTEMUAN PERTAMA DALAM 66 TAHUN by : Sinyoreborn Ane telah menceritaken semua ke Noni Van De W...