sábado, 17 de marzo de 2018

KKN di Gunung Kidul (True Story)




KKN di Gunung Kidul (True Story)
Story by Danu Rachman

1989, Daerah Imogiri barat, Dlinggo dan sekitarnya yang menghubungkan akses dari Kabupaten Gunung Kidul ke Yogyakarta itu masih berupa hutan belantara yang rimbun. Jangan harapkan ada temaram sinar lampu disana. Karena banyak dari penduduk desa kecil masih menggunakan tintir (lampu minyak tanah) sebagai penerangan dimalam hari. Jalan utama memang sudah sedikit mendapatkan perbaikan, na
mun banyak lubang-lubang jalan yang tertimbun pasir dan liat tanah, membuat jalan tersebut tampak tidak layak untuk dilalui.

Dalam tutur kisahnya, aku ingat kakekku melayangkan pandangannya jauh. Melepaskan keraguan. Kemudian dia melanjutkan kisahnya. Setelah seharian menemani anak didiknya dalam beberapa program kerja di daerah tersebut, Kakekku berencana untuk langsung kembali ke kota Yogyakarta. Sebenarnya malam sudah sangat larut waktu itu, karena jam telah menunjukkan sekita pukul 23:45 menjelang tengah malam.

Beberapa mahasiswa didiknya menyarankan kakekku untuk menginap saja. Namun, kakekku merasa tidak enak hati karena ada 3 orang yakni pak supir, dan dua dosen lainnya yang menemaninya kala itu. Terlebih ada janji yang harus ditepati.

“aku telah berjanji kepada nenekmu untuk pulang malam itu” – ucap kakekku ketika menceritakan kisah ini padaku

Tak lama berselang, kakekku dan ketiga orang yang bersamanya memutuskan untuk pulang saja. Naiklah mereka kedalam mobil kijang hitam yang siap mengantarkan mereka kembali ke kota Yogyakarta. Setelah berpamitan dengan beberapa mahasiswa dan kepala dusun desa tersebut, mereka berempat melaju pergi melewati jalan yang berkelok diantara bebukitan itu dimalam hari.

perjalanan malam cerita misteri dan hantu yang muncul

Sejenak kakek berhenti dalam ceritanya, menatapku dengan tegas sembari berkata “Aku seharusnya mendengarkan saran mereka untuk menginap disana malam itu” – tegas kakekku

Jalan begitu senyap saat itu. Kesunyian seolah sosok sombong yang menjadi penguasa saat itu. Entah kenapa jalan utama imogiri kearah Yogyakarta ini terasa lebih panjang daripada saat kita berangkat. Mungkin karena perjalanan malam itu kita hanya ditemani lampu mobil yang cukup pada jarak pandang 5 sampai 10 meter kedepan. Menyebabkan pak supir mengendarai mobil dengan pelan dan penuh kehati-hatian.

Suasana didalam mobilpun tidak terlalu riuh. Satu dari dua dosen yang menemani kakekku telah terlelap waktu itu. Sedangkan lainnya tetap terjaga memandangi pepohonan gelap dibalik kaca mobil. Kakekku sendiri mencoba ngobrol dengan pak supir untuk menjaganya dari rasa bosan dan kantuk. Namun siapa sangka sejurus kemudian kejadian menegangkan terjadi.

kisah misteri keanehan supir mobil yang mendadak buta

Tiba-tiba pak supir berteriak panik “Aaaaahhh… MOTOKU KENOPO IKI!! ORA ISOH NDELOK!! Ora isoh ndelok! Duh tulung Gusti! (Ada apa dengan mataku! Aku tidak bisa melihat! Aku tidak bisa melihat! Tuhan tolong!)”

Pak supir tiba-tiba menjadi buta! – Mobil menjadi hilang kendali dan berjalan tanpa tahu arah. Suasana menjadi mencekam!

“MANDEK MAS! MANDEK DHISIK! Ojo kemrungsung (berhenti dulu mas! Berhenti dulu! Jangan panik)” tukas kakekku cepat agar tidak terjadi kecelakaan.

Mobil kijang hitam itu akhirnya berhenti di badan jalan yang sunyi tersebut. Hanya suara serangga malam dan teriakkan sang supir mobil tersebut yang memecah keheningan malam waktu itu. Dia mendadak buta, dia tidak bisa melihat apapun. Kakekku dan kedua dosen yang menyertainya kalut dalam perasaan campur aduk karena tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Bersambung

No hay comentarios:

Publicar un comentario

Bertemu dengan Hantu (True Story) Part 15

Berteman dengan Hantu (True Story) Part 15 - PERTEMUAN PERTAMA DALAM 66 TAHUN by : Sinyoreborn Ane telah menceritaken semua ke Noni Van De W...